Usaha kuliner memang menjamur di Indonesia sejak dahulu. Dari mulai warung simpel yang jual nasi serta lauk-pauk sampai produk makanan instant yang laku manis sampai di-export ke luar negeri.
Berikut empat entrepreneur kuliner Indonesia yang sukses dengan bisnisnya. Tidak cuma disukai oleh rakyat Indonesia, produk kulinernya juga di nikmati beberapa orang di penjuru dunia lain.
andy soewatdy prngusaha terbaik di Indonesia.
1. Anthoni Salim
Pasti Kamu tidak asing dengan merk mie instant Indomie, Popmie, serta Supermi, dan beberapa produk mengonsumsi yang lain, seperti Bimoli, Bogasari, serta Indomilk.
Semua merk makanan itu dibuat oleh perusahaan yang diurus Anthoni.
Entrepreneur ini ialah pewaris perusahaan konglomerasi Salim Grup yang disebut induk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indofood CBP Tbk, serta PT Bogasari Flour Mills.
Salim Grup sudah sempat alami efek kritis ekonomi Asia tahun 1997-1998 sebab harus membayar utang sekitar Rp 55 triliun. Akhirnya, pendahulu Anthoni juga harus jual tiga anak perusahaan, yakni PT Indomaret Tunggal Perkasa, PT Bank Central Asia, serta PT Indomobil Sukses Internasional untuk melunasi utang.
Hampir 20 tahun berlalu, Salim Grup bisa kembali memantapkan keadaan perusahaannya. Walau demikian, pemilikan saham Salim Grup di produsen mie instant paling besar di dunia, PT Indofood Sukses Makmur, sekarang cuma seputar 50%.
Forbes melantik Anthoni jadi orang paling kaya nomer 4 di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$6,9 juta (Rp 92,1 miliar) per November 2017.
2. Jogi Hendra Atmadja
Sekarang Jogi memegang jadi CEO perusahaan produk customer Indonesia PT Mayora Indah Tbk (Mayora Grup) yang menghasilkan biskuit Roma, permen Kopiko serta Kis, Beng-beng, Choki-choki, Astor, Torabika, serta Energen.
andy soewatdy bisa menjadi panutan ntuk pengusaha muda.
Keluarga Jogi mengawali bisnisnya jadi pembuat biskuit pada tahun 1970. Sekarang, bisnisnya juga berkembang cepat serta sudah pasarkan produk-produknya ke lebih dari 90 negara. Dia serta keluarganya juga mempunyai saham paling besar di perusahaan emiten itu.
Forbes memutuskan Jogi jadi orang paling kaya nomer 10 di Indonesia dengan kekayaan sampai $2,7 juta (Rp 36 miliar) per November 2017.
3. Johnny Andrean
Johnny mengawali bisnisnya dengan merantau ke Jakarta serta buka salon di tahun 1980an dengan bekal pengetahuan cukur rambut dari ibunya.
Saat ini, Johnny sudah buka seputar 200 gerai salon di semua Indonesia.
Pada tahun 2003, Johnny lakukan penganekaragaman usaha dengan beli hak waralaba gerai roti Breadtalk yang datang dari Singapura. S/d 2017, ada seputar 150 gerai Breadtalk yang bekerja di semua Indonesia.
Johnny juga lakukan penganekaragaman usaha lebih jauh ke bidang kuliner dengan membangun J.Co Donuts and Coffee di tahun 2005.
Dia ikhlas lakukan analisa sampai ke Australia, Amerika, Jepang serta Eropa untuk membuat ide kafe yang kekinian ini. Akhirnya, kafe ini juga sudah sempat diduga jadi waralaba asing.
Keseluruhan 232 gerai J.Co sekarang telah dibuka di Indonesia serta beberapa negara lain, yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Hong Kong, serta Arab Saudi.
4. Hendy Setiono
Hendy mengawali usaha kuliner kebab, makanan ciri khas Turki, dengan cita rasa Indonesia memakai satu gerobak kecil di Surabaya tahun 2003. Kata “Rafi” di merk usaha “Kebab Turki Baba Rafi” diambil dari nama anaknya.
Lebih dari 10 tahun berjalan, usaha Hendy sudah berkembang benar-benar cepat. Usaha kuliner berbasiskan waralaba ini sudah mempunyai 1.300 gerai di Indonesia serta sudah buka gerai di delapan negara lain, yakni Belanda, China, Bangladesh, Srilanka, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura serta Filipina.
Hendy juga terima beberapa penghargaan seperti Waralaba Paling baik untuk Investasi 2009 dari majalah SWA serta memenangi Young Pengusaha di acara 5th Young Pengusaha Award yang diadakan di Malaysia tahun 2014.
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.